بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
* 1. Aku harus siap menghadapi hidup ini, apapun
yang terjadi
Hidup di dunia ini hanya satu kali, aku tak
boleh gagal dan sia-sia tanpa guna. Tugasku adalah menyempurnakan niat dan
ikhtiar, perkara apapun yang terjadi kuserahkan kepada Alloh Yang Maha Tahu
yang terbaik bagiku. Aku harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik
bagiku menurutku belum tentu yang terbaik menurut Alloh Azza Wa Jala.
Bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh
keinginan dan harapanku sendiri. Pengetahuanku tentang diriku atau tentang
apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Alloh menyelimuti segalanya, Dia
tahu awal, akhir dan segala-galanya. Sekali lagi betapapun aku sangat
menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus kupersiapkan untuk menghadapi
kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik
bagiku...
* 2. Aku harus rela dengan kenyataan yang
terjadi
Bila sesuatu terjadi, yaa… inilah kenyataan dan
episode hidup yang harus kujalani. Aku harus menikmatinya, dan aku tak boleh
larut dalam kekecewaan berlama-lama. Kecewa, dongkol, sakit hati tak akan
merobah apapun selain menyengsarakan diriku sendiri. Dongkol begini, tak dongkol
juga tetap begini.
Hatiku harus realistis menerima kenyataan yang
ada, namun tubuh serta pikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan
menyelesaikan masalah ini.
Bila nasi telah menjadi bubur, maka aku harus
mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, sledri, bawang goreng dan sambal
agar bubur ayam spesial tetap dapat kunikmati..
* 3. Aku tak boleh mempersulit diri
Aku harus yakin bahwa hidup ini bagai siang dan
malam pasti silih berganti.
Tak mungkin siang terus-menerus dan tak mungkin
juga malam terus-menerus, pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun
masalah yang menimpaku pasti ada akhirnya, aku harus sangat sabar
menghadapinya. Akupun harus yakin bahwa setiap musibah terjadi dengan ijin
Alloh Yang Maha Adil, pasti sudah diukur dengan sangat cermat oleh-Nya tak
mungkin melampaui batas kemampuanku, karena Dia tidak pernah mendzolimi
hamba-hamba-Nya.
Aku tak boleh mendzolimi diriku sendiri, dengan
pikiran buruk yang mempersulit dan menyengsarakan diri, pikiranku harus tetap
jernih, terkendali, tenang dan proporsional. Aku tak boleh terjebak
mendramatisir masalah. Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan,
tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan
sebaliknya hanya akan menambah masalah. Semua harus dengan tegar kuhadapi
dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak boleh kalah. Mesti segala sesuatu
akan ada akhirnya,
begitupun persoalan yang kuhadapi seberat apapun
seperti yang dijanjikan Alloh
“Fainnama’al usri yusron inna ma’al ‘usri
yusron”
" dan sesungguhnya bersama kesulitan itu
pasti ada kemudahan "
Janji yang tak pernah mungkin dipungkiri Alloh
Azza Wa Jalla ...
* 4. Evaluasi diri
Segala yang terjadi mutlak adalah ijin Alloh
Azza Wa Jalla dan Alloh tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia. Pasti ada
hikmah dibalik setiap kejadian, sepahit apapun pasti ada kebaikan yang
terkandung didalamnya, bila disikapi dengan sabar dan benar. Harus kurenungkan
mengapa Alloh menakdirkan semua ini menimpaku, bisa jadi peringatan atas
dosa-dosa kita, kelalaianku atau mungkin, saat kenaikan kedudukanku di sisi
Alloh Mungkin aku harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan yang harus
kuperbaiki Setiap kejadian bagai cermin pribadiku, aku tak boleh gentar dengan
kekurangan dan kesalahan yang telah terjadi, yang penting kini aku mengetahui
diriku yang sebenarnya dan aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya,
Alloh Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat
hamba''-Nya ....
* 5. Alloh-lah satu-satunya penolongku
Aku harus yakin kalaupun bergabung seluruh
manusia dan jin untuk menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa ijin-Nya
Hatiku harus bulat total dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa hanya Alloh-lah
satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap
urusan. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, karena segala-galanya adalah
milik-Nya dan sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya Tak ada yang dapat menghalangiku
jikalau Dia akan menolong hamba-hamba-Nya.
Dia-lah yang mengatur segala sebab datangnya
pertolongan-Nya Oleh karena itu aku harus benar-benar berjuang, berikhtiar
untuk mendekati-Nya dengan mengamalkan apapun yang disukai-Nya dan melepaskan
hati ini dari ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar
makhluk yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya Ingatlah selalu janji-Nya !!!!
“Barang siapa yang bertaqwa kepada-Ku, niscaya
Ku beri jalan keluar dari setiap urusannya dan Kuberi rizki/pertolongan dari
tempat yang tak terduga. Dan barang siapa yang bertawakal kepada-Ku, niscaya
akan Kucukupi segala kebutuhannya”..(QS.At-Thalaq) : 2-3)...Wallahu'alam Bishawab
Subhanaka Allahuma wa bihamdika asyhadu ala
ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik....
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫
(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸AAMIIN¸.•`( ¯`v´¯)(¯`v´ ¯)
`•.¸.•`.`•.¸.•`_SUBHANALLOH_`•.¸.•`.`•.¸.•`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar