Minggu, 18 Maret 2012

Penguasa Khianat Berusaha Membersihkan Militer Pakistan dari Orang-orang Mukhlis untuk Melindungi Imperialis Amerika


Penguasa Khianat Berusaha Membersihkan Militer Pakistan dari Orang-orang Mukhlis
untuk Melindungi Imperialis Amerika
Pada tanggal 11 Februari 2012 surat kabar dan saluran televisi Pakistan menyiarkan berita proses pengadilan militer terhadap salah seorang perwira paling berkemampuan di militer Pakistan, Brigjen Ali Khan, disamping empat perwira militer lainnya. Surat kabar menyebutkan bahwa Brigjen Ali Khan telah ditangkap setelah menuntut komando militer bertanggungjawab atas invasi Amerika ke Pakistan dan aksi Amerika merobek situasi damai di Pakistan melalui invasi militer ke Abbotabad pada Mei 2011!
Laporan berita itu menambahkan bahwa perwira ini, berasal dari keluarga yang ada di daerah Punjab. Ia telah mengabdi di militer selama 32 tahun. Ia berhasil mendapatkan sejumlah medali emas (gold medal) penghargaan atas pengabdiannya. Laporan berita itu juga menyebutkan bahwa kesaksian perwira militer yang bertugas bersama Brigjen Ali Khan bahwa ia telah menekan komando militer untuk menghentikan koalisi dengan Amerika dalam serangan salibnya terhadap kaum Muslim di kawasan persukuan dan Afganistan. Puncak tekanan itu adalah ketika ia secara terbuka menentang mantan kepala staf Jenderal Musharraf di lembaga militer yang terhormat, di Quetta Staff College. Ia mengoreksi Musharraf atas koalisi dengan Amerika dan juga menuntut penjelasan yang jelas terhadap batas-batas koalisi dengan Amerika. Ketika itu Musharraf tidak berbicara sepatah katapun untuk membela diri. Beberapa minggu kemudian, Musharraf mengetuai sendiri Dewan Militer untuk masalah promosi dan menolak mempromosikan Brigjen Ali Khan menjadi berpangkat Mayor Jenderal yang seharusnya ia emban. Sampai dilangsungkannya pengadilan terhadapnya Brigjen Ali Khan merupakan Brigjen paling senior di militer Pakistan!
Hizbut Tahrir wilayah Pakistan terkait pelaksanaan pengadilan militer terhadap Brigjen Ali Khan ingin mengungkit point-point berikut:
Pertama, setelah operasi Abbotabad yang dilakukan oleh pasukan Amerika pada Mei 2011, komandan korp melakukan pertemuan sesuai dengan keterangan intelijen militer PR108/2011-ISPR pada tanggal 5 Mei 2011. Mereka memutuskan bahwa “COAS menegaskan bahwa aksi apapun oleh representasi manapun yang melanggar kedaulatan Pakistan akan menyebabkan peninjauan ulang terhadap kerjasama dengan Amerika Serikat pada tingkat militer atau intelijen”. Meski demikian, pada tanggal 26 November 2011 pasukan Amerika bersama dengan militer NATO melakukan operasi yang serupa dan melanggar wilayah udara Pakistan, di mana mereka membunuh lebih dari 24 tentara muslim. Adapun terkait keputusan COAS, maka sesuai keputusan pers pada tanggal 7 Februari 2012 maka reaksi kepala staf militer Pakistan sekarang Jenderal Ashfaq Pervez Kayani terbatas pada pengumuman pembekuan suplay logistik militer AS dan NATO di Afganistan melalui Pakistan. Akan tetapi pada tanggal 9 Februari 2012, berita-berita menyatakan bahwa duta besar Amerika Cameron Munter mengkonfirmasi bahwa wilayah udara Pakistan tetap digunakan untuk menyuplay pasukan barat. Hal itu membuktikan bahwa militer barat pimpinan Amerika tetap mengunakan wilayah udara Pakistan untuk menyuplay militernya meski terdapat pernyataan Kayani itu. Lalu kalau begitu siapa yang sebenarnya harus diajukan ke Mahkamah Militer, semisal Brigjen Ali Khan ataukah semisal Jenderal Kayani?
Kedua, pasca serangan NATO pada November yang menewaskan 24 tentara muslim, Kayani berusaha mengaburkannya terhadap militer mukhlis untuk menenangkan kemarahan mereka. Kayani mengumumkan kemarahan Pakistan terhadap invasi pesawat tanpa awak yang dilakukan oleh Amerika dan bahwa ia akan melarang pesawat tanpa awak AS melanggar wilayah udara Pakistan. Di sini kami bertanya, jika Kayani dengan itu benar-benar menentang Amerika, kenapa dia tidak mengumumkan “keberaniannya” ini segera setelah operasi Abbotabad? Ataukah yang benar adalah bahwa ucapannya tidak selalu menceritakan kondisinya. Ini meski sudah diketahui bahwa pesawat tak berawak terus melakukan pembunuhan atas kaum Muslim di Pakistan. Puluhan orang kehilangan nyawa dalam invasi NATO. Ribuan orang kehilangan nyawa dalam serangan-serangan pesawat tak berawak? Begitulah Kayani bertindak memberi kemungkinan kepada Amerika untuk terus memanfaatkan militer Pakistan dan kemampuan intelijen, tanpa penghentian ataupun dilakukan peninjauan… Oleh karena itu, siapa yang sebenarnya harus didudukkan ke Mahkamah Militer, Brigjen Ali Khan ataukan Jenderal Kayani?
Ketiga, Pada tanggal 27 Januari 2011, ketika perwira intelijen Amerika, Raymond Davis, mengumpulkan informasi-informasi tentang serangan pesawat tak berawak, ia membunuh dua orang warga Pakistan. Dia juga memiliki radio dengan jangkauan yang jauh, GPS dan katalog photo lokasi-lokasi strategis. Atas persetujuan direktur Jenderal ISI (the Inter-Services Intelligence) Jenderal Ahmed Shuja’ Phasa, Hussain Haqqani memperantarai persetujuan untuk melepaskan Raymond Davis, dengan mengesampingkan semua bukti yang jelas atas konspirasi terhadap keamanan dan kedaulatan Pakistan. Hingga hari ini, para penanggungjawab di intelijen Amerika memiliki kebebasan bergerak di Pakistan. Di sini kami bertanya, siapa yang semestinya didudukkan ke hadapan Mahmakah Militer, semisal Brigjen Ali Khan atau semisal Jenderal Phasa yang bekerjasama dengan intelijen Amerika mensuplay informasi untuk serangan pesawat tak berawak?
Keempat, proses pengadilan Mahkamah Militer terhadap Brigjen Ali Khan adalah seputar kebijakan Amerika di dalam negeri islami yang diimplementasikan oleh pengkhianat di dalam komando militer. Pembersihan militer dari perwira muslim yang mukhlis yang menginginkan umatnya kuat dan independen dari pengaruh Amerika yang berusaha mengontrol kaum muslim melalui pasukan bersenjata muslim, sempurna dilakukan. Dalam wawancara dengan suarat kabar Washington Times pada tanggal 24 November 2008, Mayjen Jhon M Custer komandan Pusat Intelijen Militer Amerika Serikat (the U.S. Army Intelligence Centre) di Fort Huachuca di Arizona mengatakan bahwa “Para komandan militer senior menyukai kami. Mereka memahami budaya Amerika. Mereka tahu bahwa kami bukan musuh, akan tetapi mereka tanpa kekuatan”. Di surat kabar Washington Post pada Maret 2009 dinyatakan ucapan David Kilcullen penasehat komandan CENTCOM Jenderal David H Petraeus dalam perang Amerika, ia mengatakan, “Pakistan memiliki 73 juta orang penduduk, 100 hulu ledak nuklir dan militernya adalah militer yang lebih besar dari militer Amerika… dalam jangka waktu satu sampai enam bulan ke depan kita akan sampai pada point yang kita mungkin melihat kehancuran negara Pakistan … dan kaum radikal mengambil alih kendali dan membalikkan semua hal yang kita lihat dalam perang melawan teror”. Karena kebijakan Amerika inilah dilakukan “pembersihan militer” dari para perwira yang cenderung kepada Islam. Dan itulah yang sedang dilakukan oleh antek-antek Amerika dan India di Bangladesh yang dipimpin oleh Sheikh Hasina, melalui serangkaian penangkapan atas puluhan perwira mukhlis. Yaitu mereka yang berdiri di pihak Islam dan menentang penguasa khianat yang berkoalisi dengan Amerika dan India. Politik “pembersihan” yang sama juga diadopsi selama beberapa dekade di Syria. Sesuatu yang memungkinkan Amerika sekarang untuk tetap berdiri dan menyaksikan anteknya Bashar al-Assad melancarkan perang melawan rakyatnya menggunakan artileri berat, tank dan persenjataan udara selama sebelas bulan. Kami bertanya disini, bukankah ini adalah kebijakan yang ditempuh oleh Kayani dan Phasa dan keduanya pun mendapatkan reward dari Amerika dengan memperpanjang masa pelayanan mereka di militer karena loyalitas mereka kepada Amerika? Bukankah kebijakan ini untuk membuat perwira angkatan bersenjata Pakistan yang loyal kepada Amerika dan menjadi penjaga atas kepentingan-kepentingan Amerika melawan rakyat mereka. Merekakah yang telah bersumpah kepada Allah untuk melindungi rakyat mereka melawan penyerang asing? Bukankah kebijakan ini yang dilaksanakan secara riil di kawasan persukuan dan yang Kayani dan Phasa telah siap untuk memperluas cakupan perang fitnah ini ke kota-kota lain di Pakistan termasuk Karachi? Bukankah sebab penangkapan perwira mukhlis untuk mengeluarkannya dari angkatan bersenjata adalah ketakutan bahwa sikap-sikapnya yang berani menentang kebijakan Amerika akan berpengaruh sehingga para perwira lain akan mengambil sikap yang serupa? Karena itu, siapa yang wajib dibawa ke mahmakah militer, semisal perwira mukhlis Brigjen Ali Khan ataukah para pengkhianat yang memasukkan pengaruh Amerika ke Pakistan yang muslim seperti Kayani dan Phasa?!
Wahai para perwira di angkatan bersenjata Pakistan!
Ketahuilah bahwa Amerika bekerja untuk mengontrol umat yang besar ini melalui faksi yang paling kuat dari umat ini, yaitu angkatan bersenjata muslim. Dan dari sisi lain Amerika berambisi melanggengkan masyarakat tetap tersesatkan melalui larangan dan pemaksaan monitoring terhadap Hizbut Tahrir. Padahal Hizbut Tahrir adalah partai politik global yang mukhlis di tengah umat … Seluruh kekuatan imperialis yang memiliki rencana-rencana melawan umat, semuanya melarang Hizbut Tahrir di berbagai negeri Islam melalui para penguasa antek kekuatan imperalis itu. Hal itu seperti yang diperbuat Rusia di Asia Tengah. Juga seperti yang diperbuat Amerika dan Inggris di Pakistan, Bangadesh dan negeri arab. Hal itu dilakukan melalui penguasa boneka sekaligus antek. Akan tetapi, meski semua itu terjadi, Hizbut Tahrir terus tumbuh dan menjadi partai politik terbesar secara global yang berjuang di lebih dari empat puluh negeri di bawah satu kepemimpinan. Hizbut Tahrir berdampingan dengan orang-orang mukhlis di dalam angkatan bersenjata atas izin Allah niscaya mampu membebaskan umat dari perbudakan imperialisme.
Wahai para perwira di angkatan bersenjata Pakistan!
Bukankah Anda lihat kekuatan tersembunyi ada di antara tangan Anda dan bagaimana Amerika Serikat sengaja menyasar Anda dalam merealisasi kepentingan-kepentingannya? Tidakkan Anda lihat bahwa Amerika yang pendengki berusaha “membersihkan” militer dari orang mukhlis sebab Amerika merasakan ancaman dari kekuatan Anda? Tidakkah Anda lihat bahwa Kayani dan Phasa ingin membungkam semisal Brigjen Ali Khan sebab ia mengucapkan isi hati dan pikiran Anda? Itulah sebab kekhawatiran Amerika dari lembaga ini yang ingin dirubah oleh Amerika menjadi kekuatan lemah yang terdiri dari orang-orang upahan yang hanya berpikir menjamin kepentingan-kepentingan Amerika. Brigjen Ali Khan bukanlah orang pertama yang ditindas dan tidak akan menjadi yang terakhir selama antek Amerika bekerja untuk menjadikan lembaga militer mengimplementasikan keinginan-keinginan Amerika seperti orang buta dan tanpa mempedulikan keamanan dan kedaulatan Pakistan.
Lalu apakah Anda akan diam saja sementara Amerika berusaha merubah Anda menjadi penjaga-penjaga melawan rakyat bangsa Anda sendiri? Apakah Anda akan terus berdiri diam sementara Anda melihat orang-orang mukhlis diantara Anda diseret ke mahkamah militer, sedangkan pengkhianat justru diberikan promosi?
Kami mengetahui bahwa sebagian Anda berdiri bersama penguasa khianat dan Amerika yang kafir. Mereka mendukung penguasa khianat dan Amerika demi mendapatkan perolehan duniawi padahal mereka tahu betul bahaya yang mereka lakukan itu. Maka ketahuilah bahwa semisal mereka itu bersama dengan pengkhianat, mereka akan dijatuhi sanksi oleh tangan umat ketika al-Khilafah tegak dalam waktu dekat atas izin Allah. Ketahuilah bahwa azab Allah SWT adalah lebih besar dari sanksi apapun di kehidupan ini. Allah SWT berfirman :
فَأَذَاقَهُمُ اللَّهُ الْخِزْيَ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴿٢٦﴾
Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat lebih besar kalau mereka mengetahui. (QS az-Zumar [39]: 26)
Allah SWT pada hari penghitungan kelak akan meminta pertanggungjawaban Anda atas sikap diam Anda dan tidak menggunakan kekuatan yang dikaruniakan oleh Allah SWT dalam menolog kebenaran … ketahuilah bukankah Anda lihat bagaimana Allah menghukum tentara Fir’aun berdampingan dengan Fir’aun sebab mereka menaati Fir’aun? Apakah kehidupan dan kelezatannya ini lebih besar bagi Anda dari kenikmatan abadi di surga? Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُم بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ ﴿٣٨﴾
Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. (QS at-Tawbah [9]:38)
Kemudian diantara Anda banyak yang sangat ingin mengalahkan musuh-musuh dan memenangkan kaum Muslim. Karena itu, sungguh tiba waktunya wahai Saudara-Saudara untuk memberikan pertolongan kepada Hizbut Tahrir untuk menegakkan daulah al-Khilafah. Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan tegaknya al-Khilafah itu melalui tangan-tangan Anda dalam waktu dekat agar Allah dengan itu memadamkan keburukan dan kebatilan. Allah SWT berfirman:
لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ ﴿٨﴾
Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. (QS a-Anfal [8]: 8)
21 Rabiul Awal 1433 H
13 Februari 2012-02-25
Hizbut Tahrir
Wilayah Pakitan

" Lima Kunci Pengokoh Jiwa-ku "

بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

* 1. Aku harus siap menghadapi hidup ini, apapun yang terjadi

Hidup di dunia ini hanya satu kali, aku tak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna. Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang terjadi kuserahkan kepada Alloh Yang Maha Tahu yang terbaik bagiku. Aku harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik bagiku menurutku belum tentu yang terbaik menurut Alloh Azza Wa Jala.

Bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh keinginan dan harapanku sendiri. Pengetahuanku tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Alloh menyelimuti segalanya, Dia tahu awal, akhir dan segala-galanya. Sekali lagi betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus kupersiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik bagiku...

* 2. Aku harus rela dengan kenyataan yang terjadi

Bila sesuatu terjadi, yaa… inilah kenyataan dan episode hidup yang harus kujalani. Aku harus menikmatinya, dan aku tak boleh larut dalam kekecewaan berlama-lama. Kecewa, dongkol, sakit hati tak akan merobah apapun selain menyengsarakan diriku sendiri. Dongkol begini, tak dongkol juga tetap begini.

Hatiku harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh serta pikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
Bila nasi telah menjadi bubur, maka aku harus mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, sledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam spesial tetap dapat kunikmati..

* 3. Aku tak boleh mempersulit diri

Aku harus yakin bahwa hidup ini bagai siang dan malam pasti silih berganti.
Tak mungkin siang terus-menerus dan tak mungkin juga malam terus-menerus, pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah yang menimpaku pasti ada akhirnya, aku harus sangat sabar menghadapinya. Akupun harus yakin bahwa setiap musibah terjadi dengan ijin Alloh Yang Maha Adil, pasti sudah diukur dengan sangat cermat oleh-Nya tak mungkin melampaui batas kemampuanku, karena Dia tidak pernah mendzolimi hamba-hamba-Nya.

Aku tak boleh mendzolimi diriku sendiri, dengan pikiran buruk yang mempersulit dan menyengsarakan diri, pikiranku harus tetap jernih, terkendali, tenang dan proporsional. Aku tak boleh terjebak mendramatisir masalah. Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan, tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan sebaliknya hanya akan menambah masalah. Semua harus dengan tegar kuhadapi dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak boleh kalah. Mesti segala sesuatu akan ada akhirnya,
begitupun persoalan yang kuhadapi seberat apapun seperti yang dijanjikan Alloh

“Fainnama’al usri yusron inna ma’al ‘usri yusron”
" dan sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan "

Janji yang tak pernah mungkin dipungkiri Alloh Azza Wa Jalla ...

* 4. Evaluasi diri

Segala yang terjadi mutlak adalah ijin Alloh Azza Wa Jalla dan Alloh tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia. Pasti ada hikmah dibalik setiap kejadian, sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung didalamnya, bila disikapi dengan sabar dan benar. Harus kurenungkan mengapa Alloh menakdirkan semua ini menimpaku, bisa jadi peringatan atas dosa-dosa kita, kelalaianku atau mungkin, saat kenaikan kedudukanku di sisi Alloh Mungkin aku harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan yang harus kuperbaiki Setiap kejadian bagai cermin pribadiku, aku tak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang telah terjadi, yang penting kini aku mengetahui diriku yang sebenarnya dan aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya,
Alloh Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat hamba''-Nya ....

* 5. Alloh-lah satu-satunya penolongku

Aku harus yakin kalaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa ijin-Nya Hatiku harus bulat total dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa hanya Alloh-lah satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, karena segala-galanya adalah milik-Nya dan sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya Tak ada yang dapat menghalangiku jikalau Dia akan menolong hamba-hamba-Nya.

Dia-lah yang mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya Oleh karena itu aku harus benar-benar berjuang, berikhtiar untuk mendekati-Nya dengan mengamalkan apapun yang disukai-Nya dan melepaskan hati ini dari ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar makhluk yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya Ingatlah selalu janji-Nya !!!!

“Barang siapa yang bertaqwa kepada-Ku, niscaya Ku beri jalan keluar dari setiap urusannya dan Kuberi rizki/pertolongan dari tempat yang tak terduga. Dan barang siapa yang bertawakal kepada-Ku, niscaya akan Kucukupi segala kebutuhannya”..(QS.At-Thal
aq) : 2-3)...Wallahu'alam Bishawab

Subhanaka Allahuma wa bihamdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik....

*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥:::: hamba ﷲ♥::::♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•

(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸AAMIIN¸.
`( ¯`v´¯)(¯`v´ ¯)
`•.¸.•`.`•.¸.•`_SUBHANALLO
H_`•.¸.•`.`•.¸.•`